FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG KEWIRAUSAHAAN
A.
Faktor
Internal
1.
Inovasi
Inovasi adalah
kemampuan witausahawan memberi nilai tambah atas barang atau jasa yang
dihasilkannya. Nilai tambah adalah manfaat, kelebihan atau kegunaan yang terus
meningkat atau bertambah. Dengan inovasi, barang atau jasa yang dihasilkan
menjadi lebih unggul dari barang atay jasa sejenis lainnya. Inovasi dapat
terjadi pada produk, layanan, atau proses yang digunakan untuk menyampaikannya.
Agar inovatif, seorang wirausahawan hendaknya:
· Mempunyai
pemahaman ilmu pengetahuan yang memadai dalam bidang inovasinya.
· Mengkaji
masalah yang dihadapi dari sudut pandang yang benar-benar baru.
· Tidak
boleh takut pada pekerjaan dan kegagalan.
2.
Motivasi
Motivasi adalah
dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Menurut Poppy King, ada
tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: obstacle (hambatan), hardship (kesulitan), dan very
rewarding life (imbalan atau
hasil bagi kehidupan yang memukau).
3.
Motif
berprestasi
Menurut McClelland,
wirausahawan memiliki motif berprestasi yang tinggi dicirikan oleh:
1) Lebih
menyukai pekerjaan dengan risiko yang realistis.
2) Bekerja
lebih giat pada tugas-tugas yang memerlikan kemampuan mental.
3) Bekerja
pada situasi yang memungkinkan diperolehnya pencapaian pribadi.
4) Cenderung
berpikir ke masa depan dan memiliki pemikiran jangka panjang.
4.
Tidak
puas dengan karir yang sedang dijalani
Dalam kondisi ketika
posisi seseorang tidak mendapat
tantangan karir dapat mendorong ia memilih menjadi wirausahawan yang
memungkinkannya lebih bebas mengatur kehidupannya sendiri.
5.
Keinginan
untuk mandiri
Orang yang selalu ingin
mempunyai kontrol yang lebih besar atas kehidupannya sendiri dan ingin
mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya
merupakan sifat yang cocok bagi seorang witausahawan.
6.
Pengalaman
masa kecil
Pengalaman masa kecil,
seperti berjualan pada teman-teman sekolah, akan sangat berpengaruh atas sikap
berwirausaha ketika dewasa nanti.
7.
Kesenangan
atau hobi
Menjadi wirausahawan
bagi sebagian orang tertentu dapat berfungsi sebagai penyaluran hobi. Wirausawa
yang dilatarbelakangi hobi biasanya lebih tahan banting dan dapat bertahan
dalam keadaan sulit sekalipun.
8.
Pengabdian
Menjadi wirausahawan
bisa jadi merupakan perwujudan pengalaman pandangan hidup bahwa memberi lebih
baik daripada menerima.
9.
Tidak
puas dengan apa yang dicapai saat ini
Faktor lain yang
mendorong munculnya kewirausahawan adalah ketidakpuasan terhadap produk yang
ada.
MENGAPA
MENJADI WIRAUSAWAN
|
Ganjaran
Berwirausaha
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
Keuntungan
Pemerolehankeuangan
yang proporsional dengan pencapaian
|
Kemandirian
Wewenang untuk
mengambil keputusan
|
Kebebasan
Terhindari
dari situasi yang tidak diinginkan
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
Kepuasan
Pribadi
Kenikmatan
karena mendapatkan kehidupan menyenangkan
|
Pemenuhan Diri
Memberikan
kontribusi kepada masyarakat
|
|
B.
Faktor Eksternal
1. Permintaan
Permintaan akan
menciptakan kesempatan berwirausaha melalui permintaan pasar akan barang dan
jasa, sedangkan penawaran memberikan potensi bagi pengusaha yang mampu
bertindak atas kesempatan yang ada. Faktor permintaan dipengaruhi oleh beberapa
hal yang akan dijelaskan berikut.
1) Perkembangan
teknologi
Perkembangan teknologi
dianggap sebagai pendorong permintaan kewirausahaan (Wennekers dan Thurik,
1999). Perkembangan teknologi seperti teknologi informasi memungkinkan
dilakukannya produksi dalam skala kecil melalui baranag modal yang lebih murah.
2) Globalisasi
Dampak globalisasi
terhadap kewirausahaan bersifat tidak langsung dan dapat bersifat positif atau
negatif. Globalisasi menyebabkan terjadinya penggabungan pasar dunia dan
menawarkan kesempatan untuk mengeksploitasi sumber alam.
3) Perkembangan
ekonomi
Perkembangan ekonomi
biasanya diikuti oleh menurunnya jumlah wirausahawan (Kuznetz, 1966, Schultz,
1990, Bregger, 1996).
4) Struktur
industri
Struktur industri saat
ini memungkinkan berkembangnya wirausaha.
2. Penawaran
1) Pertumbuhan
penduduk
Pertumbuhan penduduk akan
menumbuhkan usaha mandiri. Pertumbuhan penduduk pula dapat menyebabkan tuntutan
kenaikan upah hingga menurunkan kemungkinan seseorang berwirausaha.
2) Kepadatan
penduduk
Kepadatan penduduk
menyebabkan wilayah dengan penduduk padat mendorong tumbuhnya kegiatan
wirausaha karena kedekatan dengan pasar dan ketersediaan infrastruktur bisnis.
3) Struktur
usia
Struktur usia pada
populasi dapat mempengaruhi tingakt kewirausahaan. Orang pada usia tertentu
diakini cenderung memulai bisnis. Pada usia muda biasanya orang jarang berusaha
membuat usaha sendiri.
4) Partisipasi
wanita
Meningkatnya
partisipasi wanita menimbulkan dampak negatif atas tingkat kewirausahaan karena
pekerja wanita cenderung berusaha secara mandiri lebih rendah daripada
laki-laki.
5) Tingkat
pendapatan pengangguran
Pengangguran yang
tinggi akan menyebabkan individu memilih berwirausaha karena kecilnya
kesempatan kerja.
6) Perbedaan
pendapatan
Perbedaan pendapatan
dapat mempengaruhi kewirausahaan melalui sisi penawaran dan permintaan.
7) Keputusan
individual
Faktor permintaan dapat
menimbulkan kesempatan berwirausaha, sedangkan faktor penawaran membentuk
karakteristik individual wirausahawan.
8) Kesempatan
dan karakteristik individual
Kesempatan diciptakan
oleh karakteristik pasar. Kesempatan bagi produk baru akan muncul ketika
keinginan dan kebutuhan orang berkembang baik karena meningkatnya pendapatan
maupun cepatnya perkembangan iptek.
9) Profil
untung rugi
Semakin bagus
pendapatan dari berwirausaha dibanding gaji atau tunjangan sosial, akan makin
serius seseorang mempertimbangkan untuk memilih berwirausaha.
10) Tingkat
keseimbangan aktual
Perubahan jumlah orang
yang berwiraswasta ditentukan oleh memulai atau berhentinya seseorang menjadi
wirausahawan.
11) Mengembalikan
keseimbangan
12) Banyak
faktor yang menyebabkan jumlah wirausahawan yang sebenarnya berbeda dengan
angka keseimbangan jangka panjang. Ketidakseimbangan dapat disebabkan oleh
faktor budaya dan setting institusional seperti peraturan berwirausaha,
struktur insentif, dan fungsi pasar modal (Davis dan Henrekson, 1999 dan
Henrekson dan Johnson, 1999).
3. Perubahan
politik dan intervensi Pemerintah
Perubahan politik dan
peraturan yang dikeluarkan pemerintah dapat mempengaruhi kesempatan
berwirausaha. Pada dasarnya, pemerintah dapat memperngaruhi tingkat
kewwirausahaan melalui 5 faktor penetu kewirausahaan, yaitu:
1) intervensi
atas aspek permintaan kewirausahaan
2) intervensi
atas sisi penawaran
3) kebijakan
atas ketersediaan sumber, keterampilan, dan pengetahuan
4) kebijakan
untuk mempengaruhi preferensi
5) kebijakan
atas proses pengambilan keputusan untuk mempengaruhi untung-rugi berwirausaha
4. Budaya
Budaya nasional dapat
mempengaruhi tingkat kewirausahaan melalui faktor permintaaan dan penawaran.
5. Kesiapan
masyarakat
Langkah awal yang dapat
dilakukan sekelompok masyarakat dalam mendukung kewirausahaan adalah menilai
sejauh mana dukungan masyarakat atas kewirausahaan. Sedikitnya ada enam faktor
yang dapat mendukung kegiatan kewirausahaan.
·
Keterbukaan atas kewirausahaan
·
Menyeimbangkan daya tarik bisnis
·
Program kewirausahaan
·
Tim kepemimpinan
·
Keinginan untuk berinvestasi
·
Membuat jejaring kerjasama
6. Lingkungan
Faktor lingkungan yang
mempengaruhi kewirausahaan adalah adanya infrastruktur.
No comments:
Post a Comment